Kita dapat menemui angin dimanapun kita berada,tak terkecuali saat di dalam ruangan,namun jika ruangan kita tak berventilasi,hampir mustahil dapat menjumpai angin.
Angin,seperti yang kita tahu adalah udara yang bergerak.Angin dapat terjadi karena perbedaan tekanan udara dan rotasi bumi.
Beberapa hal yang dapat mendukung terjdinya angin adalah :
1. Gradien Barometris, yaitu bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada jarak 111 km. Jadi makin besar gradien barometrisnya,makin besar pula angin yang bertiup.
2. Tempat, yang dimaksud tempat di sini adalah wilayah yang lebih dekat garis khatulistiwa akan lebih besar tiupan anginnya.
3. Tinggi suatu tempat, maksudnya adalah ketinggian suatu wilayah juga berpengaruh terhadap hembusan/tiupan angin.Dapat dikatakan,semakin tinggi suatu wilayah,semakin kencang tiupan anginnya.Hal ini karena gaya gesek antara angin dan benda lain sangat kecil.Di permukaan bumi, banyak pepohonan ataupun bangunan dan hal hal lain yang menimbulkan gaya gesek yang besar sehingga menghambat aliran angin yang akan lewat.
4. Waktu, waktu juga dapat mempengaruhin angin,pada saat siang hari angin dapat bertiup lebih cepat sedangkan di malam hari angin cenderung berhembus pelan saja,kecuali ada cuaca yang kurang mendukung/buruk yang terjadi pada malam hari.
Ada juga beberapa sifat sifat angin yaitu adalah :
1. Angin menekan benda yang melawan arah angin tersebut.
2. Angin dapat menurunkan suhu benda yang bertemperatur panas.
3. Kecepatan angin di berbagai wilayah berbeda.
Angin juga digolongkan menjadi beberapa,yaitu :
1. Angin laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat.Angin laut biasanya terjadi pada siang hari,antara pukul 09.00 sampai pukul 17.00.Angin laut dapat sangat bermanfaat bagi penduduk yang tinggal atau berprofesi sebagai nelayan karena mereka sangat bergantung pada angin laut untuk dapat pulang dari aktifitas mencari ikan.
Angin laut terjadi karena perbedaan kapasitas panas antara laut dan darat.Air di siang hari memiliki kapasitas panas yang lebih besar. Sinar matahari di laut menghangatkan laut lebih lambat daripada saat di daratan.
Saat panas di darat menjadi tinggi karena terpapar sinar matahari,tekanan udara di darat menjadi lebih kecil daripada tekann udara di laut,namun tekanan udara di laut masih cukup tinggi karena suhu air tetap dingin,dan disini kita tahu bahwa udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi menuju ke tekanan yang lebih rendah.
Akibat perbedaan tekanan tersebut angin menjadi "mengalir" ke darat.Dari situlah angin laut dapat terjadi.
2. Angin Darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari dari darat menuju ke arah laut.Penyebab terjadinya angin darat adalah kebalikan dari angin laut,yaitu saat tekanan udara di darat lebih besar daripada tekanan udara di laut.
Angin darat biasanya terjadi pada malam hari.Oleh karena itu para nelayan sering berangkat mencari ikan pada malam hari,karena mereka tahu bahwa angin darat dapat membawa mereka ke tengah laut.
3. Angin Lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah menuju puncak gunung.Angin ini biasanya terjadi pada siang hari.
4. Angin Gunung
Adalah angin yang bertiup dari puncak gunung menuju ke arah lembah.Berbanding terbalik dengan angin lembah,Angin Gunung terjadi pada malam hari.
5. Angin Fohn
Atau biasa disebut angin jatuh.Angin Fohn adalah angin yang terbentuk atau terjadi sesuai dengan hujan Orografis.Penyebab terjadinya Angin Fohn adalah suatu angin yang bertiup di atas ketinggian 200 meter di satu sisi namun kemudian turum di sisi yang berbeda.
Angin yang turun bersifat kering dan panas dikarenakan uap yang sudah hilang saat hujan Orografis.
6. Angin Muson
Di beberapa wilayah juga disebut Moonsun atau Moonson.Angin ini berhembus secara periodik atau ada waktu tertentu dimana angin ini akan lewat/terbentuk (minimal 3 bulan/wikipedia).
Biasanya di perempat atau setenagah tahun pertama,angin muson yang bertiup bersifat kering,sehingga daerah yang dilewati angin muson kering otomatis akan terjadi musim kemarau (kering).
Namun pada perempat atau setengah tahun berikutnya,angin yang berhembus cenderung bersifat basah.Sehingga daerah yang dilewati angin muson basah otomatis terjadi musim penghujan.
Angin muson juga dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Angin Muson Barat/Angin Musim Barat
Adalah angin muson yang berhembus dari Benua Asia (sedang terjadi musim hujan) ke Benua Australia (sedang terjadin musim kering).Angin ini mengandung banyak uap air dari dari Indonesia Bagian Barat,ini terjadi akibat angin melewati perairan yang luas yakni Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan.
Angin ini menyebabkan Indonesia mengalami musim penghujan.Biasanya terjadi antara bulan Oktober sampai bulam April.
2. Angin Muson Timur/Angin Musim Timur
Berkebalikan dengan Angin Muson Barat,angin ini adalah angin yang berhembus dari Benua Australia yang sebagian wilayahnya bersifat kering (Gurun Victoria,Gurun Besar Australia dan Gurun Gibson).
Karena membawa udara dari tempat kering seperti kita tahu tempat kering sedikit kandungan uap airnya,di Indonesia terjadi musim kemarau.Biasanya terjadi pada bulan Juni,Juli dan Agustus.Puncak kekeringan yang biasanya terjadi ialah pada pertengahan bulan yaitu bulan Juli.
--Beberapa klasifikasi kecepatan angin atau biasa disebut Skala Beaufort adalah sebagai berikut:
3. Angin Lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah menuju puncak gunung.Angin ini biasanya terjadi pada siang hari.
4. Angin Gunung
Adalah angin yang bertiup dari puncak gunung menuju ke arah lembah.Berbanding terbalik dengan angin lembah,Angin Gunung terjadi pada malam hari.
5. Angin Fohn
Atau biasa disebut angin jatuh.Angin Fohn adalah angin yang terbentuk atau terjadi sesuai dengan hujan Orografis.Penyebab terjadinya Angin Fohn adalah suatu angin yang bertiup di atas ketinggian 200 meter di satu sisi namun kemudian turum di sisi yang berbeda.
Angin yang turun bersifat kering dan panas dikarenakan uap yang sudah hilang saat hujan Orografis.
6. Angin Muson
Di beberapa wilayah juga disebut Moonsun atau Moonson.Angin ini berhembus secara periodik atau ada waktu tertentu dimana angin ini akan lewat/terbentuk (minimal 3 bulan/wikipedia).
Biasanya di perempat atau setenagah tahun pertama,angin muson yang bertiup bersifat kering,sehingga daerah yang dilewati angin muson kering otomatis akan terjadi musim kemarau (kering).
Namun pada perempat atau setengah tahun berikutnya,angin yang berhembus cenderung bersifat basah.Sehingga daerah yang dilewati angin muson basah otomatis terjadi musim penghujan.
Angin muson juga dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Angin Muson Barat/Angin Musim Barat
Adalah angin muson yang berhembus dari Benua Asia (sedang terjadi musim hujan) ke Benua Australia (sedang terjadin musim kering).Angin ini mengandung banyak uap air dari dari Indonesia Bagian Barat,ini terjadi akibat angin melewati perairan yang luas yakni Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan.
Angin ini menyebabkan Indonesia mengalami musim penghujan.Biasanya terjadi antara bulan Oktober sampai bulam April.
2. Angin Muson Timur/Angin Musim Timur
Berkebalikan dengan Angin Muson Barat,angin ini adalah angin yang berhembus dari Benua Australia yang sebagian wilayahnya bersifat kering (Gurun Victoria,Gurun Besar Australia dan Gurun Gibson).
Karena membawa udara dari tempat kering seperti kita tahu tempat kering sedikit kandungan uap airnya,di Indonesia terjadi musim kemarau.Biasanya terjadi pada bulan Juni,Juli dan Agustus.Puncak kekeringan yang biasanya terjadi ialah pada pertengahan bulan yaitu bulan Juli.
--Beberapa klasifikasi kecepatan angin atau biasa disebut Skala Beaufort adalah sebagai berikut:
Nomor Beaufort
|
Kekuatan Angin
|
Kecepatan Rata-Rata (km/jam)
|
0
|
Tenang
|
<1
|
2
|
Sedikit Tenang
|
1-5
|
3
|
Sedikit Hembusan Angin
|
6-11
|
4
|
Hembusan Angin Pelan
|
12-19
|
5
|
Hembusan Angin Sedang
|
20-29
|
6
|
Hembusan Angin Sejuk
|
30-39
|
7
|
Hembusan Angin Kuat
|
40-50
|
8
|
Mendekati Kencang
|
51-61
|
9
|
Kencang
|
62-74
|
10
|
Kencang Sekali
|
75-87
|
11
|
Badai
|
88-101
|
12
|
Badai Dahsyat
|
102-117
|
13
|
Topan
|
Lebih dari 118 km/jam
|
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<!-- Horst Brenner -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7536875301206058"
data-ad-slot="9535843322"
data-ad-format="auto"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<!-- Horst Brenner -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7536875301206058"
data-ad-slot="9535843322"
data-ad-format="auto"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
No comments:
Post a Comment